Thursday 11 February 2010

Nabi memakai batik dan blangkon jika di jawa?

Pekanbaru, 10 Februari 2010

Pukul 11.15 WIB

Klo Nabi turun di Jawa, beliau tetap memakai batik dan blangkon ..????


Banyak cara dan ragam ku temukan berkaitan pernyataan-pernyataan yang mirip dengan judul kali ini, judul ini adalah pernyataan terakhir yang ku temui, sehingga ku jadikan judul tulisan ini.


Di daerahku sendiri, ada yang berkata :

“andaikan Nabi orang bangkinang tentu nabi berbahasa ocu, (bangkinang adalah sebuah daerah di Riau, ocu merupakan nama suku sekaligus nama bahasa di daerah tersebut).


Ada lagi ku temukan ucapan :

“kalo nabi lahir di china, tentu menggunakan adat china”.

Di pekanbaru, pernah seorang ustad berkhutbah ketika jum’at dengan sebuah pemikiran bahwa :

Jika Nabi hidup di zaman ini, tentu dia akan berpakaian rapi menggunakan jas (baju jas).


Secara sepintas memang kelihatannya “bisa diterima” argument tersebut. Tapi sungguh.., ku sangat gerah dan risih mendengar ucapan-ucapan seperti itu. Menurutku ucapan itu tidak keluar melainkan dari orang-orang yang tidak mengenal ALLAH. Bahkan bukan saja tidak mengenal ALLAH, tetapi bahkan telah memandang lemah ALLAH dalam sifatNya yang Maha Berkehendak.


Ucapan seperti itu jelas tidak akan keluar dari mulut orang yang takut akan ALLAH, kenal akan KEMAHABESARAN ALLAH, kenal dengan KEKUASAANNYA yang meliputi dari timur hingga barat. Kenal dengan ALLAH yang menguasai apa yang ada dilangit, menguasai apa yang ada dibumi, dan menguasai apa yang ada diantara keduanya. Kenal akan ALLAH yang MAHA SEMPURNA perhitungan-NYA. Kenal dengan ALLAH yang MAHA BERKEHENDAK, kenal dengan ALLAH yang MAHA MENGETAHUI.


INI SEBUAH AGENDA BESAR DARI YANG MAHA BESAR.


Beberapa kejadian yang bisa diambil hikmah diawal kelahiran nabi :


1. Allah adakan kejadian besar beberapa hari sebelum kelahiran nabi, yakni dihancurkannya abrahah dan pasukannya ketika ingin menghancurkan ka’bah dengan hanya mengirimkan burung ababil yang melempari mereka dengan tanah yang panas. Hal ini menyebabkan seluruh dunia tertuju kepada daerah ini. Jadi jika nantinya (setelah peristiwa ini ) ada seseorang dari daerah mekkah yang menyatakan nubuwwah, maka inilah inti dari seluruh peristiwa ini. ALLAH jadikan peristiwa besar ini sebagai prolog/pembuka agar seluruh dunia tertuju kepada wilayah tanah suci mekah, dan tak lama berselang dilahirkanlah sang Nabi akhir zaman, penghulu dari segala nabi di daerah tersebut..


2. Dari sekian banyak calon ibu sususan, Allah giring agar halimah as-sa’diah dari bani sa’d yang mendapatkan nabi untuk disusuinya. Bani sa’d terkenal dengan kefasihan bahasa arab.


3. Allah jaga nabi dimasa mudanya sehingga ia membenci minuman khmr, membenci penyembahan kepada patung, dan Allah jadikan nabi tertidur ketika berniat untuk mengikuti acara-acara yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Sehingga nabi dimasa mudanya tidak pernah melakukan hal-hal buruk yang menjadi kebiasaan orang-orang jahiliyah ketika itu.


Ini hanya sekedar contoh dari begitu banyak kejadian, dan dari kejadian diatas dapat diambil pelajaran bahwa semua hal yang terjadi sebelum dan sesudah kelahiran nabi, semuanya telah diperhitungkan Allah dan Allah memang menghendaki demikian.


Ketika Allah ingin agar nabinya fasih dalam berbahasa arab, maka Allah giring nabi untuk menyusui bersama bani sa’d. ketika Allah ingin menjaga nabinya dari carut marut dan khurat dimasyarakat jahiliyah, Allah tanamkan sifat benci terhadap khurafat dan pemujaan terhadap patung, bahkan ketika ada niat dari nabi dimasa mudanya untuk mengikuti acara jahiliyah, maka Allah tidurkan ia.


Intinya adalah, tidak ada satupun yang melekat pada nabi, yang mengiringi perjalanan nabi, melainkan semuanya telah disekenario oleh Allah dengan sedetailnya. Artinya, ketika Allah menginginkan sesuatu pada diri nabiNya, maka Allah akan giring sesuatu itu kepada diri nabiNya. Sehingga sungguh merupakan ucapan jahil jika kita katakan :

1. andaikata nabi tidak di susui oleh bani sa’d, maka nabi tidak bisa fasih bahasa arab.
2. andaikata tidak ada peristiwa besar sebelum nabi lahir (peristiwa pasukan abrahah yang dimusnahkan oleh burung ababil) maka akan lama tersebarnya informasi tentang kelahiran nabi di dunia ketika itu.
3. andaikata nabi tidak capek mengembala sehingga kantuk dan tertidur, tentu nabi ikut acara-acara jahiliyah.
4. andaikan nabi orang jawa tentu menggunakan batik.
5. andaikan nabi di bangkinang, tentu berbahasa ocu.


Sebagai jawaban terhadap pengadai jahil tersebut ku katakan :

1. andaikan Allah menginginkan nabi berbahasa ocu ditengah-tengah masyarakat ocu, sudah tentu Allah giring orang-orang didaerah arab untuk berbahasa ocu jauh sebelum kenabian.
2. andaikan Allah mengingikan pakai nabinya adalah jas, maka sudah pasti Allah giring nabinya untuk berpakaian jas, meskipun penduduk arab tidak menggunakannya ketika itu.
3. andaikan Allah menginginkan nabinya memakai blangkon sebagai mahkota kepala, tentu Allah giring nabinya untuk menggunakannya, baik penduduk arab menggunakannya ataupun tidak.
4. Andaikan Allah mengingikan baju nabinya adalah batik, tentu Allah giring agar nabinya mencintai batik dan menggunakannya.


atau versi sebaliknya bisa ku jawab :


1. Ketetapan Allah tetap berlaku bahwa nabinya berbahasa arab dan menurunkan al-qur’an dengan bahasa arab, meskipun penduduk mekkah ketika itu berbahasa ocu, atau china, atau jawa, atau melayu.
2. Allah tetap memerintahkan nabiNya berpakaian seperti yang diinginkan Nya, meskipun orang arab ketika itu berpakaian batik.
3. Allah te tap memerintahkan nabiNya menutup kepala seperti yang diinginkanNya, meskipun orang-orang arab ketika itu memakai blankon.

Kesimpulannya adalah tidak semua kebiasaan/adat istiadat bangsa arab itu lantas di ikuti oleh nabi, andaipun ada kebiasaan orang arab yang diikuti nabi, maka itu pun karena bersesuaian dengan islam. Andai ada perkara yang tidak bersesuai dengan syariat, pasti nabi (berdasarkan perintah ALLAH) menolaknya dan mengganti dengan apa yang sesuai dengan syariat. Sebagai contoh, telah terang bagi kita bahwa perkara yang sangat terlarang dikalangan bangsa arab adalah menikahi bekas istri anak angkat. Namun karena islam mengajarkan bolehnya hal itu, maka nabi tetap menikah dengan zainab bekas istri Zaid bin Haritsah, yang pernah menjadi budak dan kemudian menjadi anak angkat nabi Muhammad s.a.w. setelah dia dimerdekakan. Bahkan Allah sendiri yang menikahi keduanya (antara Nabi dan zainab).

Penutup :

Ketika generasi sahabat berlomba-lomba meniru-niru sunnah nabi, baik yang zhohir ataupun batin, yang muakkad (sangat dianjurkan) atau ghairu muakkadah , bahkan ketika sahabat, tab’iin dan para sholihin berusaha maksimal untuk mengikuti sunnah al-zawaid (mengikuti kebiasaan sehari hari nabi sebagai manusia), sungguh sangat mengiris hati kalau saat ini kita berandai andai kalau nabi tidak melakukan seperti yang dilakukannya, dan merasa nabi akan mengikuti kita dalam hal adat dan kebiasaan kita saat ini.

Akhir kata, satu pertanyaan buat para pengandai :

Masih berpikiran bahwa nabi menggunakan hanya koteka kalau di pedalaman papua ??. na’uzhubillahi min zalik..

Nb : koteka adalah pakaian yang hanya menutupi batang kemaluan laki-laki saja.

Wassalam..

Ya benar datang dari Allah, yang salah karena kebodohan saya. Mohon maaf klo ada yang tersinggung, dan mohon tegur klo ada yang salah.


== icun bin abdullah ==

Comments
12 Comments

12 comments:

  1. Subhanaloh. Briliant. jawabannya akh.
    Dengan ini saya minta ijin mau copy trus saya print out mau kasi ke teman saya yang sering dapat pertanyaan seperti itu.
    Saya pernah ketemu orang seperti itu. cuman waktu itu jawaban saya tidak semantab yang ini.. heheh
    Terus terang saya belum pernah dapat jawaban yang seperti ini.

    ReplyDelete
  2. hehe.., silakan copy pak, yang jelas tulisan ini hanya pandanganku saja yang cukup gerah dengan pernyataan2 seperti itu, ironisnya lagi sepanjang pengamatanku, pernyataan seperti ini hanya keluar dari orang2 yang masih jauh dari 'itikad untuk bersungguh2 mengamalkan sunnah. bahkan pandangan mereka itu ditujukan untuk mematikan sunnah, contohnya janggut, mereka beranggapan bahwa janggut itu hanya budaya arab saja, andai nabi tidak di arab tentu tidak memakai janggut.

    jadi sekali lagi, ini hanya pandangan diriku saja, yang bisa benar bisa salah. wallahu'alam

    == icun bin abdullah ==

    ReplyDelete
  3. Nabiyullah diutus bedasarkan atas BAHASA KAUMNYA, jadi bukan sebuah ungkapan yang "bodoh" jika Rasul Allah lahir di Indonesia maka beliau akan berdakwah dengan bahasa melayu.

    tetapi soal adat istiadat, seorang Nabi tidak ikut-ikutan adat manapun, kecuali adat tersebut tidak bertentangan dengan apa yang difirmankan oleh Allah swt dalam kitabNya

    ReplyDelete
  4. eits... tunggu dulu ndra, klo nabi lahir di indonesia blom tentu berda'wah dengan bahasa melayu, tergantung dari mana ibu bapaknya dan siap ibu susuannya. klo ibu susuannya suku batak, bahasa bataklah ia. eits.. tunggu dulu.., batak yang mana??. tapanuli selatan kah, karo kah, atau tapanuli utara, soale bahasa ketiganya beda buangeet.

    jangan terlalu berandai terhadap apa yang telah ditetapkan.

    "Berusahalah thd apa2 yg bermanfaat bagimu, mintalah
    pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah, jika terjadi sesuatu kepadamu maka jangan katakan 'seandainya aku melakukan hal ini, pasti akan terjadi hal ini dan itu, namun katakanlah : 'ALLAH TELAH MENETAPKAN, DAN APA YANG DIA KEHENDAKI MAKA DIA KERJAKAN', karena kata seandainya itu membuka pekerjaan syethon' [HR. Muslim]

    ReplyDelete
  5. maka....kata andai memang pintu masuknya syaithon la'natullah..

    ReplyDelete
  6. "Klo Nabi turun di Jawa, beliau tetap memakai batik dan blangkon"

    Kalimat2 seperti ini biasa digunakan untuk MEMBEDAKAN arti SUNNAH dengan arti ADAT

    Tidak ada bermaksud mengingkari KETETAPAN atau KETENTUAN yang sudah terjadi

    Justru ingin MEMULIAKAN SUNNAH dibanding ADAT, bahwa nilai SUNNAH tidak sebanding dengan ADAT, kalimat2 seperti itu ingin MEMILAH makna SUNNAh dengan MAKNA ADAT, walau pun banyal ADAT yg di "PILIH" (sebagai ketentuan) menjadi SUNNAH

    Untuk itu kita mesti tau dulu apa itu ADAT, dan apa saja ruanglingkupnya, apakah BAHASA adalah adat? apakah jenis PAKAIAN adalah ADAT? Apakah sytle RAMBUT termasuk ADAT? dan sepakati dulu apa2 saja yg bisa masuk dalam wilayah ADAT

    Jika setuju jenis BAHASA Arab masuk dalam kategori ADAT, maka bahasa Arab adalah Adat yg dipilih Allah untuk bahasa Al-Quran

    Jika setuju jenis PAKAIAN adalah ADAT setempat, maka betul jenis kain, disign, dll adalah ADAT yg di adopsi menjadi bagian SUNNAH dari "cara berpakaian" (menutup aurat, dll)yg dilakukan baginda Nabi Muhammaad saw

    YAng tidak setuju tentu anda yg tidak mau memisahkan makna SUNNAH NABI dengan ADAT ARAB, padahal ADAT ARAB yang dilakukan Nabi saw tentu menjadi SUNNAH secara hakikatnya

    ReplyDelete
  7. INTI dari tulisan pak Ahmad (anonim diatas) ada di statment terakhir, yakni :
    ADAT ARAB YANG DILAKUKAN NABI SWT TENTU MENJADI SUNNAH SECARA HAKIKATNYA.

    klo boleh ku tambahan : dan kesempurnaan agama ada dalam sunnah nabi. bila sesuatu itu sudah ditetapkan sebagai sunnah, maka ia akan tetap menjadi sunnah, tanpa ada pengandaian jikalau begini maka.. jikalau begitu maka..

    Sunnah adalah sunnah.., baik ia bertentangan dengan adat, atau bersesuaian dengan adat, atau tidak ada adat yang menyertai sebelumnya.

    ReplyDelete
  8. Judulnya, SEANDAINYA....??
    Tak perlu dipermasyalahkan...., Segala sesuatu sudah di skeneario oleh Allooh SWT...., Sekedar baju, makan, kendaraan ga usah menjadi masyalah...., Yang penting, lakukanlah segala PERINTAH ALLOOH SWT dengan IKHLAS...., Syahadat, Sholat, puasa, zakat dan Hajji....,

    Tentunya, kalau Nabi SAW masih hidup di jaman sekarang, akan memberi petunjuk, peringatan pada bangsa Indonesia, tentunya ALLOOH SWT memberikan kurnia Nabi SAW bisa berbahasa Indonesia...., Itu hal mudah bagi Allooh SWT...., Kalaupun Nabi SAW berkunjung ke Jawa lalu pakai Blangkon, ya mungkin2 saja...., Karena memakai Blangkon tidak dilarang dalam Islam...., Kalau Nabi hijrah, lalu menetap di Jawa, lalu pakai baju batik, ya mungkin saja...., Sebab itupun tidak melanggar aqidah Islam....,
    Jadi, janganlah saudara Icun, mengatakan yang ber_ANDAI kalau Nabi SAW di sini dan di situ lalu memakai ini, bahasa itu...., Dikatakan orang yang tidak mengenal Allooh SWT....??
    Apakah anda benar2 mengenal Allooh SWT....??
    AWWALU WAJIBIN'ALAL INSYANI MARI'FATUL ILLAAHI BISTIQON....,

    Kalau mau berpendapat, ya berpendapat saja...., Bilang saja menurut saya begini dan begini...., Argumentasi atau penjelasannya seperti ini...., Sampaikan dengan bahasa yang santun dan bijak...., Semoga bermanfaat....,

    ReplyDelete
  9. Ismaya: Terima kasih atas nasehatnya.
    seluruh apa yang saya tulis diatas adalah pendapat yang disertai argumentasi.
    Tak perlu dipermasalahkan gara-gara2 sekedar SEANDAINYA ??? hmm.. ku kurang setuju, sangat kurang setuju. apa lagi dalam hal sunnah nabi. apa lagi terhadap apa-apa yang sudah di tetapkan Allah terhadap nabiNya. sekali lagi ku kutipkan hadist nabi pada komentar ke 4 :
    "Berusahalah thd apa2 yg bermanfaat bagimu, mintalah
    pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah, jika terjadi sesuatu kepadamu maka jangan katakan 'seandainya aku melakukan hal ini, pasti akan terjadi hal ini dan itu, namun katakanlah : 'ALLAH TELAH MENETAPKAN, DAN APA YANG DIA KEHENDAKI MAKA DIA KERJAKAN', karena kata seandainya itu membuka PEKERJAAN SYAITHON' [HR. Muslim]

    saya berlindung dari ALLAH dari membuka pekerjaan syaithon.
    silahkanlah anda berandai menurut persangkaan. saya terlalu hina dan teramat jahil untuk mengandai apa yang akan ALLAH lakukan. bagiku apa yang Allah kehendaki itu PASTI terjadi, tidak ada istilah alternatif lain bagi ALLAH, tidak ada sebuah kebetulan dari apa yang ALLAH telah rencanakan. sebagaimana tidak ada istilah karena kebetulan nabi tinggal di arab maka ia berpakaian seperti itu,shg andai tinggal di indonesia maka ia memakai batik.

    Allah telah menjadikan nabiNya sebagai suri tauladan, bukan hanya perkara rukun dan wajib, tapi seluruh kehidupan beliau layak untuk menjadi suri tauladan. sahabat nabi dan orang-orang sesudahnya dari kalangan salafussholeh, yang berhijrah ke seluruh dunia dalam rangka menyebarkan agama, tetap kukuh dalam menjalankan sunnah nabinya, meskipun hanya dalam hal cara berpakaian. perhatikan saja imam bonjol dan para wali yang ada di indonesia, perhatikan tiap daerah yang islam masuk didalamnya, maka ada perubahan walau hanya dalam hal cara berpakaian.

    mohon maaf yang sebesarnya jika anda tersinggung dengan gaya tulisan saya di thread ini.

    mudah2an Allah pahamkan kita dengan agama yang mulia ini. amiinn..
    == icun bin abdullah ==

    ReplyDelete
  10. kenapa Allah menurunkan nabi di tanah Arab? tentu ada sebabnya.dan hal itulah yg tdk kita ketahui.dan kenapa allah tdk menurunkan nabi di indonesia? dan itulah yg tdk kita ketahui.semua rahasia Allah.dan allah maha berkehendak dan maha tau apa yg ia lakukan.dan tdk sepantasnya kita berandai andai misalnya andai allah menurunkan nabi di indonesia lalu di berbahasa indonesia.kok kita mau sok tahu seperti itu? itu semua rahasia Allah yg tdk kita ketahui.betul kata saudara icun seperti yg di sampaikan diatas.wallahu alam.

    ReplyDelete
  11. kelahiran ROSULULLAH sudah diberitahukan ALLAH melalui kitab2nya yg terdahulu dgn nama AHMAD bahkan orang2 ahli kitab mengenal tanda2nya seperti anaknya sendiri itu artinya tdk boleh qt berandai andai karena ALLAH sudah menetapkan jauh sebelum ROSULULLAH lahir, apakah qt mau seperti orang bani israil yg menolak rosulullah karena bukan keturunan rosulullah dan qt menolak karena bukan orang indonesia ?

    ReplyDelete