Pekanbaru, 6 Mei 2012
Beberapa bulan yang lalu dengan dalih bertanya, seseorang berusaha mencari kelemahan tentang amalan mencicipi garam yang dilajimkan oleh teman-teman ahli dakwah sebelum makan. waktu itu saya menjawab dengan "apa yang saya pernah dengar", tanpa menambah dan mengurangi. Dan ternyata sang penanya menganggap bahwa saya telah berdusta atas nama sahabat nabi ketika diri ini tidak dapat menunjukkan dari dari mana dalilnya bahwa hal itu datangnya dari sahabat Ali ra.
Kemudian saya coba menanyakan perkara ini kepada seorang utsadz yang tinggal dekat wilayah kami. Ia mengatakan pernah membaca hal tersebut, tapi sudah lupa dimana ia membacanya. Dan beberapa hari kemudian ia masih merasa kerepotan mengingat-ingat kembali di kitab mana ia menemukan rujukan permasalahan ini.
Selain ustadz tersebut, saya juga bertanya kepada ustadz muhksin yang kami sama-sama aktif di forum hidayatullah.com (sekarang forum tersebut sudah tutup). wal hasil, ditengah kesibukannya, ia menyempatkan diri untuk mencari beberapa dalil berkenaan garam. Berikut ini saya tampilkan pesan/message dari ustdz mukhsin ke inbox pribadi saya di myquran.org. Ia menjelaskan perkara ini secara singkat. mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, amiin :
'alaikumsalam
untuk soal cicip garam memang telah warid di
beberapa riwayat,,namun biasanya sumber pengambilannya tidak dijelaskan
rinci, namun sekedar membagi apa yang saya ketahui terhadap fadhilah
mencicip garam ini,,saya akan berikan sumber pengambilannya sbb :
Dalam syu’bul iman pada nomor 1150
أخبرنا
أبو طاهر الفقيه أنا أبو بكر القطان ثنا أحمد بن يوسف ثنا محمد بن يوسف
قال : ذكر سفيان عن عمرو بن ميمون عن طاوس قال يكفي الصدق من الدعاء كما
يكفي الطعام من الملح
telah mengkhabarkan Abu Thahir
Al-Faqhih mengkhabarkan Abu Bakr Al-Qatthan mengkhabarkan Ahmad bin
Yusuf mengkhabarkan Muhammad bin Yusuf berkata ia : mengucapkan akan
Sufyan daripada Amru bin Maimun daripada Thawus berkata ia : "adalah
kebaikan dalam berdoa begitu juga adalah kebaikan dalam makan (makanan)
terletak pada garam"
Hadit ini juga dikeluarkan oleh ....
Ibn Abi Syaibah dalam Musnadnya pada 7/40 daripada Shabat Abu Dzar dan juga
dalam Syu'bul Iman 2/53-54 daripada Sahabat Muhammad bin Wasi'
dan juga seperti apa yang termaktub dalam Sunan Ibn Majah, hadit Marfu' pada bab khusus Garam nomor 3315
حَدَّثَنَا
هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ ،
حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ أَبِي عِيسَى ، عَنْ رَجُلٍ ، أُرَاهُ مُوسَى ،
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله
عَليْهِ وسَلَّمَ : سَيِّدُ إِدَامِكُمُ الْمِلْحُ.
telah
mengkhabarkan Hisyam bin Ammar telah mengkhabarkan Marwan bin
Mu'awiyyah telah mengkhabarkan 'Isa bin abi 'isa daripada seorang lelaki
(Musa) daripada Anas bin Malik berkata ia telah berkata Rasulullah SWA :
"Penghulu dari segala kuah adalah Garam"
hadit ini juga
termaktub dalam Musnad Abi Ya'la 3714, Mu'jam Ibnl 'Arabi 2254, Mu'jam
Al-Awsath lil Baihaqy 8854, Musnad Syihab 1327 dan lain lagi,,
untuk derajat nya ialah Dhaif, namun Dhaif yang maqbul, dalam artian boleh ianya diamalkan sebagai FaDhailul A'mal
sedangkan
amalan Sahabat 'Ali Radiallahu 'anhu terhadap cicip garam ini,
termaktub dalam kitab Syu'bul Imam lil Imam Baihaqiy pada nomor 5952
sbb :
أخبرنا أبو
عبد الله الحافظ ثنا أبو العباس محمد بن يعقوب ثنا الحسن بن علي بن عفان
ثنا زيد بن الحباب ثنا عيسى بن الأشعث عن جويبر عن الضحاك عن النزال بن
سبرة عن علي أنه قال من ابتدأ غداءه بالملح أذهب عنه سبعين نوعا من البلاء
telah
mengkhabarkan Abu Abdillah al-Hafidz telah menceritakan Abul Abbas
Muhammad bin Ya'qub telah menceritakan Hasan bin Ali bin Affan telah
mengkhabarkan Zaid bin Habab telah mengkhabarkan Isa bin As'at daripada
Zuibar daripada Dhahhak dari An-nuzul bin Syirah dari Imam Ali
sesungguhnya menyatakan ia
"Barangsiapa makan dimulai dengan garam, Allah akan menghilangkan tujuh puluh jenis penyakit dari dirinya"
derajat hadit juga Dha'if, namun ianya juga maqbul bisa diamalkan untuk penggerak dalam beramal,,
sekedar demikian,,mohon maaf bila kurang memadai,,karena keterbatasan keilmuan saya,,
wallahu a'lam
Sunday, 6 May 2012
6 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalo di dalam medis garam bisa menyebabkan hipertensi. Jadi bagaimana menurut bang icun apa makan garam mesti di amalkan.? Sedangkan menurut ilmu hadist makan garam menghilangkan 70 penyakit itu adalah hadist dhoif.
ReplyDeleteMohon penjelasan dari naldi di bangkinang.
naldi: salam kenal buat rekan2 dibangkinang :)
ReplyDeletegaram bisa menyebabkan hipertensi jika dikonsumsi secara berlebihan. didalam sunnah diajarkan "mencicipi garam", bukan mengkonsumsi secara berlebihan.
jika didalam suatu sunnah kelihatannya bertentangan dengan ilmu zaman sekarang, kita perlu mencari pemahaman lebih jauh terhadap keduanya, bisa jadi kita yang salah memahami sunnah, atau kesalahannya pada pemahaman ilmu.
ada pembahasan yang menarik :
ReplyDeleteManfaat Garam Bagi Kesehatan
Baik Pengobatan Cina (TCM – Traditional Chinese Medicine) yang tradisional, maupun Kedokteran Barat yang modern mengakui peranan garam yang luar biasa penting bagi kesehatan sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Bahkan Kedokteran Modern menyodorkan banyak sekali bukti ilmiah yang kredibel dan tak terbantahkan.
Kedokteran Modern
Berikut saya kutipkan artikel yang dipublikasikan dalam http://www.saltinstitute.org/ yang menjelaskan manfaat garam bagi kesehatan manusia dari sudut pandang Kedokteran Modern.
Garam menyediakan dua elemen penting bagi kehidupan dan kesehatan yaitu sodium dan chloride ions. Dua elemen yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh sehingga mesti disuplai melalui makanan. Meskipun garam merupakan sumber makanan yang paling umum untuk kedua elemen tersebut, sodium juga dapat diperoleh dari bermacam-macam makanan yang mengandung sodium secara alamiah.
Sodium adalah unsur mineral yang berperan penting dalam fisiologi tubuh. Ia mengontrol volume cairan dalam tubuh dan membantu memelihara tingkat asam-basa. Sekitar 40% sodium tubuh tersimpan di tulang, sebagian ditemukan dalam organ-organ dan sel-sel lainnya dan 55% sisanya tersimpan dalam plasma darah dan cairan antar sel. Sodium juga berperan sebagai transmisi elektronik dalam saraf dan membantu sel-sel tubuh membentuk nutrisi, serta memelihara tekanan darah.
Chloride ions juga membantu memelihara volume darah, tekanan darah, dan pH cairan tubuh dengan tepat. Chloride merupakan anion extracellular yang utama dan berkontribusi terhadap cairan tubuh termasuk menjaga tekanan darah, keseimbangan asam-basa, aktifitas otot, dan pergerakan air diantara bagian-bagian cairan tubuh. Chloride ions disekresikan dalam getah lambung sebagai asam hydrochlori, yang secara alamiah menghasilkan asam yang diperlukan untuk pencernaan makanan.
(continue..)
Beberapa manfaat garam bagi kesehatan tubuh adalah:
ReplyDelete· Tekanan Darah. Mengatur volume dan tekanan darah termasuk kelenturan pembuluh darah. Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
· Sistem Saraf. Mempengaruhi Sistem Saraf. Sodium dan chloride ions berperan penting dalam menyalakan neuron-neuron dalam system saraf. Perubahan dalam konsentrasi sodium dan chloride ions menimbulkan sebuah gerak potential untuk menyalakan, memungkinkan neuron mengirim signal ke sel-sel lain yang berhubungan dengannya. Hasil pengiriman signal yang tepat ke seluruh tubuh diperlukan untuk mendapatkan seluruh reaksi fisiologis termasuk gerakan mekanis otot-otot. Perubahan konsumsi garam berdampak minimal pada system saraf. Hanya pada tingkat defisiensi sodium yang ekstrim akan memberikan reaksi peringatan pada system saraf.
· Metabolisme (Sistem Pencernaan). Hampir semua garam yang terkandung dalam makanan atau minuman dengan cepat diserap dari Usus Kecil dan dengan cepat pula sampai ke system peredaran darah dan ruang jaringan antar sel (the extracellular space of tissues). Selama pertumbuhan yang cepat, sejumlah besar sodium diserap system kerangka dan jaringan-jaringan lain. Setelah dewasa, pada orang yang sehat, seluruh garam yang diperoleh, tanpa menghiraukan kuantitas, dikompensasi dengan pengeluaran harian dari kuantitas yang sama melalui saluran-saluran pengeluaran normal tubuh kita. Sebenarnya, Ginjal kita mampu menyaring sejumlah sodium yang luar biasa besarnya dalam sehari (sehari sama dengan 6 pound garam).
· Peran Hormon dalam Pengaturan Sodium. Hormon Steroid disekresikan oleh adrenal cortex yang mengatur keseimbangan air dan electrolytes dalam tubuh. Aldosterone yang bekerja pada distal tubule dan menghimpun saluran-saluran Ginjal, berfungsi meningkatkan daya serap (permeability) dari selaput-selaput bagian dalam terhadap sodium dan potassium dan bertangggung jawab atas penyerapan kembali sodium (Na+) ions dan air dari urine kembali lagi ke darah, sambil mengeluarkan potassium (K+) ions ke dalam urine. Aldosterone bertanggung jawab atas penyerapan kembali secara sebenarnya seluruh sodium yang terkandung dalam darah manusia di bawah fungsi filtrasi ginjal yang normal. Aldosterone juga berfungsi sebagai receptors khusus di otak untuk memelihara air dan garam dengan mengontrol renal tubular resorption.
Para Ahli menduga bahwa tingkat asupan garam berhubungan dengan kesehatan organ yang lain di samping kesehatan cardiovascular. Beberapa yang telah dibuktikan adalah: hyponatremia, diabetes. kanker, asma, osteoporosis dan obesitas.
(continue..)
Pengobatan Cina Tradisional
ReplyDeleteUntuk memahami manfaat garam bagi kesehatan dari sudut pandang Pengobatan Cina Tradisional, kita perlu menganalisisnya dengan menggunakan Teori Wuxing (Lima Unsur), khususnya dari kaca mata Rangkaian Kosmologi. Menurut Teori Lima Unsur setiap makanan atau herbal memiliki sebuah rasa tertentu yang berhubungan dengan salah satu dari kelima unsur. Lima rasa tersebut adalah: asam untuk Kayu, pahit untuk Api, manis untuk Tanah, pedas untuk Logam dan asin untuk Air. Setiap makanan atau herbal diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kelima rasa tersebut.
Teori Lima Unsur menjelaskan juga adanya hubungan saling mempengaruhi diantara fenomena alam dan organ tubuh manusia yang tergolong ke dalam unsur yang sejenis, dan juga hubungan menghidupi dan mengekang yang terjadi diantara fenomena dan organ tubuh manusia yang tergolong ke dalam unsur-unsur yang berlainan jenis, berdasarkan prinsip keseimbangan yang dinamis.
Garam yang esensinya adalah rasa asin adalah makanan yang bersesuaian (korespondensi) dengan unsur Air, yang bersifat dingin, lembab, mengalir ke bawah dan berfungsi menumbuhkan pohon. Oleh karenanya garam yang memiliki sipat dan fungsi mengalir ke bawah, melembabkan, berefek pencahar, melunakkan kekerasan dan digunakan untuk mengobati konstipasi dan bengkak, digolongkan ke dalam unsur Air. Begitu juga dengan Ginjal (shen), organ yang bersipat dingin, melembabkan, mengurangi dan berfungsi menyimpan Jing (partikel kecil yang sangat penting) serta sebagai pemberi nutrisi dan penyiram, dikelompokkan ke dalam unsur Air. Bagian-bagian tubuh manusia lainnya yang digolongkan ke dalam unsur Air adalah Kandung Kemih, jaringan tulang, emosi takut, dan panca indera telinga.
Berdasarkan analogi Lima Unsur terlihat bahwa antara rasa asin dengan Ginjal, dan juga organ tubuh lainnya tergolong unsur Air memiliki hubungan saling mempengaruhi diantara mereka. Ketika garam yang berasa asin dikonsumsi secara berlebihan, rasa asin tersebut akan berefek negatif pada Ginjal, Kandung Kemih, tulang, emosi takut dan telinga, disamping dapat mengeringkan Darah, dan oleh karenanya harus dihindari oleh mereka yang menderita Defisiensi Darah. ( continue..)
Dalam buku The ‘Spiritual Axis’ bab 56 yang membahas pengaruh lima rasa, dikatakan:
ReplyDeleteRasa asam menuju ke Hati, rasa Pahit menuju ke Jantung, rasa manis menuju ke Limpa, rasa pedas menuju ke Paru-paru, rasa asin menuju ke Ginjal…jika Hati sakit, seseorang tidak boleh memakan makanan dengan rasa pedas, jika Jantung sakit, seseorang tidak boleh memakan makanan dengan rasa asin, jika Limpa sakit, seseorang tidak boleh memakan makanan dengan rasa asam, jika Ginjal sakit, seseorang tidak boleh memakan makanan dengan rasa manis, jika Paru-paru sakit, seseorang tidak boleh memakan makanan dengan rasa Pahit.
Jadi, jika suatu organ sakit, seseorang harus menghindari rasa yang berhubungan dengan Unsur yang mengekang organ itu sepanjang rangkaian Hukum Mengekang. Sebagai contoh, rasa asin yang berunsur Air. Air mengekang Api dan oleh karena itu berlebihan rasa asin bisa melukai Jantung yang berunsur Api (cukup menarik, serupa dengan pandangan Kedokteran Barat tentang konsumsi garam yang berlebihan). Sebaliknya, setiap organ diberi nutrisi (makan) oleh rasa dari Unsur yang ia kekang. Sebagai contoh, Tanah (Limpa) yang mengekang Air, asin adalah rasa yang bersesuaian dengan Air, oleh sebab itu garam yang identik dengan rasa asin menguntungkan Limpa.
Dari analisis Lima Unsur di atas dapat disimpulkan bahwa garam atau rasa asin mempengaruhi organ Ginjal, Limpa dan Jantung. Positip atau negatipnya pengaruh tersebut ditentukan oleh sedikit atau banyaknya asupan garam yang kita konsumsi. Bila organ-organ tubuh yang dipengaruhi rasa asin itu kita lihat dengan kaca mata Rangkaian Kosmologi Lima-Unsur barulah tergambar dengan jelas betapa luar biasa pentingnya manfaat garam bagi kesehatan manusia. Karena organ-organ yang dipengaruhi oleh garam, adalah organ-organ yang dalam Rangkaian Kosmologi Lima-Unsur memegang peranan sebagai; Air (Ginjal) sebagai fondasi; Sumbu Kidneys- Heart; Lambung dan Limpa sebagai Pusat; Lambung dan Limpa sebagai pendukung bagi Jantung; Tanah sebagai pusat lingkaran musim dan Sumbu Jing-Qi-Shen (Saripati-Qi-Mind).
sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2012/08/21/jaga-kesehatan-dengan-menjilat-garam-dapur-sebelum-dan-sesudah-makan-487742.html